Perkembangan Sejarah Arsitektur Modern Dan Postmodern Dunia



Pengertian Arsitektur modern 

adalah :
 
1. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih “manusiawi”             yang diterapkan pada bangunan.

2. Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan                     dari alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu                       menyisipkan hal-hal baru, progresip, hebat dan kontemporer sebagai                     pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.

3. Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik     & estetik yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Pendorong Pertumbuhan Arsitektur Modern

 yaitu antara lain:

Pendidikan formal mengajarkan & mendorong pemikiran modern
Adanya fungsi-fungsi kebutuhan baru yang mendesak (istana/puri keagamaan      ,pabrik, kantor, stasiun, dsb).
Penggunaan bahan dan penanganannya sangat mudah, karena segala                    sesuatunya dibuat, direncanakan di dalam Pabrik.
Adanya promosi tentang keberadaan arsitektur modern melalui pameran-            pameran, publikasi dan perdebatan.
Perencanaan suatu bangunan dimulai dari kebutuhan dan kegiatan, tidak dari      bentuk luar. Sehigga manusia dapat menuntut apa yang dibutuhkan secara          mutlak.

Pendorong Pertumbuhan Arsitektur Modern yaitu antara lain:

Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dalam
teknologi ,sosial, dan kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri
( 1760 – 1863 ) .


Revolusi Industri juga berakibat pada perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya arsitektur modern yaitu:

1. Perubahan dalam bidang teknologi bangunan terutama dalam bidang                   konstruksi / struktur bangunan (1775 – 1939).
2. Perubahan pada perkotaan atau perkembangan kota-kota (1800 – 1909).
3. Perubahan dalam kebudayaan yang menyangkut gaya neoklasik (1750 – 1900)

Adapun tenggang waktu berkembangnya arsitektur modern yaitu sebagai berikut:
PERIODE I (1900 – 1929)

Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok
Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science,
Arsitektur sebagai form vs Arsitektur sebagai space,
Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan
Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai karya machinal.

Adapun tenggang waktu berkembangnya arsitektur modern yaitu sebagai berikut:
PERIODE I (1900 – 1929)

Mulai berkembang konsep “free plan”, atau “universal plan”, yaitu
ruang yang ada dapat dipergunakan untuk berbagai macam aktifitas,
ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja.
“Typical Concept” mulai berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan          berlaku universal.


Adapun tenggang waktu berkembangnya arsitektur modern yaitu sebagai berikut:
PERIODE I (1900 – 1929)
Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan       bahan mulai Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus,       terutama pada bangunan bertingkat tinggi antara
(arsitektur “kotak-kotak” dengan menggunakan struktur beton dan baja).
Konsep “Open Space” Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang               lebar dan menerus.

Adapun tenggang waktu berkembangnya arsitektur modern yaitu sebagai berikut:PERIODE I (1900 – 1929)
Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan bentuk polos.
Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan.
Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan daerah.
Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
       juga bersifat universal) dan juga manusianya.
(gaya universal sebagai international style).

Pada bulan September 1928 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM
(Congres International d’Architecture Moderne)








Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama